Selasa, 26 Mei 2009

anggaran pendidikan dan resesi global

Dewasa ini, pendidikan sebagai salah satu ikon yang amat sering menjadi pembicaraan oleh orang-oran, khususnya para aktifis dan para pejuan pendidikan di tanah air ini. Dari kebanyakan wacana yang diperbincangkan selama ini, umunya sebagian besar berkutat pada wacana anggaran pendidikan sebesar 20% dari dana APBN. Oleh kebanyakan orang, anggaran pendidikan sebesar ini mutlak dan wajib untuk dipenuhi oleh pemerintah. Walau apapun konsekwensinya, hal ini tetap mutlak dipenuhi.
Namun, yang menjadi pertanyaan saat ini adalah, haruskah itu mutlak dipenuhi ditengah keaadaan dunia pada umunya dan Indonesia pada khususnya, yang sedang mengalami resesi global. Hal itulah yang terus berkecamuk di dalam fikiran saya.
Di satu sisi saya menganggap anggaran pendidikan 20% dari APBN itu sangat diperlukan oleh dunia pendidikan Indonesia. Tujuannya tidak lain dan tidak bukan adalah untuk mencetak bibit-bibit sumberdaya manusia yang berkulitas yang dapat bersaing dengan dunia internasional, dan menaikkan taraf pendidikan Indonesia yang selama ini dianggap tertinggal dari Negara-negara maju yang memiliki kualitas lebih baik dari segi materi, kualitas pendidikan, maupun segi kemajuan infrastruktur dan peralatan yang ada.
Dari segi lain, anggaran pendidikan yang sebesar ini sangat penting untu pemerataan pendidikan di daerah perkotaan maupun di daerah pedesaan dan pedalaman. Selain itu, dengan digencarkannya pendidikan yang akan mengangkat kualitas penduduk Indonesia agar tidak tertinggal dari Negara lain.
Namun, di sisi lain, ditengah keadaan Indonesia sekarang, yang tengah menghadapi tantangan yang sangat berat dengan adanyaresesi global yang menggerus pendanaan di APBN, namun dari segi pengeluaran cendrung tetap dan bahkan diperlukan anggaran yang lebih untuk pemulihan perekonomian Indonesia yang mengalami kesulitan yang sangat besar.
Maka, hendaknya masyarakat sekalia tidak hanya ikut-ikutan dan turut berterian tentang anggaran pendidikan tanpa mengetahui fakta yang sebenarnya dibalik perekonomian Indonesia saat ini.
Terkadang, saya tidak habis pikir tentang beberapa orang-orang di sekitar saya yang meneriankkan dengan keras tentang kewajiban pemerintah untuk memenuhi anggaran pendidikan yang sebesar 20%, dan mereka tidak mengetahui fakta yang sebenarnya dibalik perjuangan pemerintah untuk memenuhi tuntutan masyarakat dan memulihkan perekonomian Indonesia saat ini. Walaupun sebenarnya saya pun setuju dengan mereka yang meminta pemerintah untuk memenuhi kewajibannya tersebut, namun setidaknya diperlukan waktu untuk memnuhi hal tersebut. Maka, hendaknya masyarakat bersabar atas apa yang dilakukan oleh pemerintah. Karana pemerintah pun menginginkan yangterbaik untuk negeri kita yang tercinta ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar